Muhadoroh atau pada umumnya orang sering kenal sebagai latihan
berpidato adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler wajib yang diterapakan
dipondok pesantren modern dan bahkan masuk dalam salah satu program
pengurus bagian pengajaran
yaitu pidato
Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Pada bulan maret perlombaan pidato tiga bahasa yang diselenggarakan
sebagai babak penyisihan yang di adakan oleh bagian pengajaran (LPTB) tahun ini
terbagi menjadi tiga tahap yaitu penyisihan, semi final dan final”Ujar ridwan
rifaldi pengurus bagian pengajaran
Babak penyisishan yang diselenggarakan pada sabtu malam 15 maret
2014 di ikuti oleh 5 peserta dari setiap kafilah yang nantinya akan di lombakan
sebagai perwakilan kafilah pada babak final
DAARUL FALAH – Ahad (23/3/2014) pukul 20.00 WIB, santri putra dan
kembali mengadakan ajang kebolehan santriwan dan santriawati dalam berpidato dan tilawah Qur’an bertajuk
“Pidato Akbar dan MTQ”. Acara ini merupakan acara tahunan IP3/4Df yang dilaksanakan di bawah koordinasi Bagian
Pengajaran setelah mengalami beberapa tahap audisi perlombaan, dengan mengambil
peserta yang telah masuk pada babak penyisihan sebagai perwakilan kafilah untuk
melanjutkan pada babak selanjutnya yaitu lomba pidato akbar yang mewakili
pidato Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, serta 6 peserta lomba
Musaabaqatu Tilawati-l-Qur’an (MTQ) ini diberi waktu selama 7 menit di setiap
penampilannya,
Perlombaan yang di laksanakan pada malam itu mendapat sambutan
hangat dari dewan guru yang di undang untuk menjadi juri pada malam itu, Juri
yang kemampuannya sudah tidak diragukan lagi
Ust. Jaenal Abidin, Spd.I dan Ust Taufik Yakin, LC. Menjadi juri
pidato Bahasa Indonesia, Ust Faui Firdaus menjadi juri Bahasa Inggris, dan Ust
Muhajir,LC menjadi juri Bahasa Arab
Adapun para pemenang dalam perlombaan ini dinilai dari beberapa
kriteria, diantaranya keberanian, isi pidato, bahasa, penyampaian, keindahan
dan kedisiplinan. Ajang yang di buka oleh wakil koordinator bagian
pengajaran, ustad Feby Nuryadi di Aula
Pondok Pesantren Daarul Falah bertujuan
untuk memberikan pendidikan mental dan keberanian bagi seluruh santri umumnya
dan para kontestan khususnya. “Setiap apa yang dilihat, dipelajari, didengar
dan dirasakan adalah pendidikan, dan kita akan melihat nanti kedepan kalian
yang di depan saya akan menjadi mubalig yang akan berkiprah dimasyarakat
meneruskan perjuang para mujahid dan risalah rasul "tutur ust Feby Nuryadi
ketika diwawancarai .
Perlombaan yang dilaksanakan berlangsung dengan penuh suasana
gembira ini di ikuti dengan suara dukungan dari berbagai kelompok kepada
delegasi dari masing masing Kafilah .
Ahmad husna pendukung (kafilah mujahidin)
ketika dimintai keterangan oleh tim redaksi " sambil berteriak ia
mengucapkan kami pasti menang kami
pasti menaaaaaaaangg "
Kegiatan yang dilaksanakan pada malam itu di saksikan oleh 1700
santri ini mengundang daya tarik tersendiri . Dengan berbagai dukungan berupa
spanduk yang di pasang dan yel yel
menjadi sebuah pusat perhatian para asatizd dan asatizdah ditambah
dengan penampilan para peserta yang tampil dengan gaya pidato seperti dai dai
kondang pada umumnya yang sudah terkenal di media dan masyarakat dengan gaun
busana yang indah menambah motivasi tersendiri bagi yang lain untuk menyaksikan
perlombaan tersebut.
Dede Rukoyah sambil tersipu malu ia mengatakan "acaranya
seruuu dan lucuuuuu.,,,!! "
Ketika diwawancari oleh redaksi . Acara meriah yang berlangsung
pada malam itu akhirnya berakhir pada jam 11 : 00 wib, tiba tiba terdengar suara ledakan dari jauh
akhir nya tim coba hampir arah dan sumber suara tersebut berada dengan penuh rasa penasaran tim coba masuk
kedalam kerumunan santri, ternyata hanya
sebuah teatrikal acara penyalaan kembang api . tak lama kemudian terdengar
suara bel bunyi tanda waktu tidur telah tiba dengan sigapnya seluruh santri
pada malam itu bergegas masuk ke dalam kamar dan tidur berselimutkan ribuan
kenangan nice dream …*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar